Mata Kering Karena Aktivitas Harian Seperti Saya? Jangan SePeLein! Tetesin Insto Dry Eyes Aja

mata kering karena aktivitas harian

“Gaya bener, ngetik doang pake kacamata gelap,” kata Paksu, ketika suatu malam saya masih menghadapi laptop.
Biasanya saya cuma menjawab, “Hehehe.”
Lain waktu, ketika kumpul dengan keluarga atau bersama teman-teman, saya juga ditegur.
“Lho,loh. Loh. Sekarang pakai kacamata ya ?”

Pertanyaan Paksu dan teman-teman sebenarnya tidak mengherankan. Saya bukan pengguna kacamata secara rutin. Baik kacamata gelap dan kacamata transparan yang saya gunakan memang memang bukan untuk penggunaan harian. Tidak heran, mereka yang melihat bisa sedikit heran. Namun, saya juga tidak memakai kaca mata untuk bergaya, melainkan ada alasan yang membuat saya memakainya, yakni : menghindari mata kering.

Makin bertambah usia, mata saya sering terasa berat, kering, dan kurang berair. Kalau sudah tak tertahankan, rasanya mau cepat-cepat pejam, padahal bukan karena mengantuk. Biasanya ini terjadi karena pengaruh cahaya berlebih, angin, kurang minum, dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga mata terasa sepet, perih, dan lelah.

Makanya, kadang kalau lagi kerja di depan laptop, saya suka pakai kacamata cenderung gelap, untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk. Lumayanlah, mata jadi nggak terlalu berat karena harus menatap cahaya layar cukup lama. Nah, kalau pas bepergian, saya lebih pilih pakai kacamata transparan. Tujuannya sih biar mata nggak langsung terpapar udara luar atau AC yang terlalu dingin.

Apakah membantu? Iya, cukup terasa efeknya. Tapi... ada tapinya. Karena saya bukan pengguna kacamata harian, ya jadilah udah beberapa kali kacamata saya hilang. Hehehe. Misalnya, pas pergi masih dipakai, eh pulangnya, “Lho, tadi ditaruh di mana ya kacamatanya?”

Lucunya lagi, kalau pakai kacamata gelap sambil ngetik di laptop - terutama malam hari, saat lampu sudah diredupkan,, bisa-bisa tulisan saya malah nggak kebaca sendiri. Ujung-ujungnya, ketikannya gampang typo dan bikin gemas sendiri. (Btw, laptop yang saya pakai ini memang udah cukup berumur, belum ada backlit keyboard-nya. Pengaturan cahayanya juga nggak terlalu bersahabat buat mata saya. Makanya, kadang saya pakai kacamata gelap biar bisa sedikit meredam bias cahaya yang terlalu terang. Lumayan membantu, sih… walau tetap ada drama di baliknya.)

Ya, jadi meski nyaman buat mata, tetap ada rasa kurang puas. Soalnya, kadang-kadang mata terasa makin bekerja keras. Nggak bisa dipungkiri, kacamata memang membantu mengurangi paparan cahaya berlebih, tapi untuk mata kering, tetap butuh yang namanya dibasahi. Nggak cukup hanya sekadar “dilindungi”.

Sebagai ibu rumah tangga yang juga suka nulis—baik di laptop maupun ngetik curi-curi waktu di HP saat keluarga udah tidur, begadang itu udah kayak teman lama. Belum lagi, sekarang saya punya hobi baru: menjahit.(maap hobi baru, makanya dibold ). Aktivitas jahit ini `jelas butuh fokus dan ketelitian mata. Di luar itu, kadang saya juga ikut suami keluar kota, atau sibuk dengan kegiatan lain yang makin hari makin bertambah. Nah, semua ini, ditambah faktor usia dan dinamika hidup, bikin mata saya sering memberi tanda-tanda seperti: SEpet, PErih, dan LElah, sebagai reaksi alami dari mata yang kering dan kurang terhidrasi.
Hasil begadang
hobi baru yang membutuhkan ketelitian
(catatan: pakaian asli, foto kreasi)

aktivitas harian
IRT yang hari-hari penuh dinamika


Jujur aja, dulu saya sempat anggap sepele. Maksudnya biar nggak bikin resah gitu. Tapi saya justru mengabaikan “sinyal-sinyal” dari mata, yang membuat makin berasa nggak nyaman. Padahal, seperti kulit kering yang membutuhkan pelembap, mata juga butuh basah dan lembab, agar tetap sehat dan nyaman. Solusinya juga harus efektif, tanpa harus ke dokter.


MATA KERING ?

INI PENYEBAB 

DAN GEJALANYA
______________________________



Mata Kering ? Kok Bisa?

Teman-teman yang mampir kemari, yang tahu banget bahwa mata kita adalah aset, sini-sini duduk manis, saya ceritakan pengalaman saya dengan mata kering. Pokoknya urusan #MataKeringJanganSepelein bahkan sejak awal mula tahu penyebabnya.


Jadi, apa saja yang membuat mata kering ?

1. Terlalu Lama Menatap Layar (Laptop atau HP)

Nyaris tiap hari, saya “nempel” sama layar. Sebagai seseorang yang berkebutuhan dengan layar baik laptop atau HP, saya makin sering begadang. Pun kalau lagi rebahan, sempat-sempatnya buka HP. Teman-teman juga begitu ?
Menatap layar laptop atau HP terlalu lama bisa bikin mata kering, dan itu bukan mitos — ada penjelasan logisnya.

Gini, mata kita itu butuh pelumas alami berupa air mata supaya tetap nyaman dan sehat. Nah, setiap kali kita berkedip, kita sebenarnya sedang menyebarkan air mata itu ke seluruh permukaan mata. (Bukan air mata tangisan ya)

Tapi... saat kita fokus banget lihat layar, entah nonton, kerja, atau scrolling medsos, intensitas berkedip mata kita jadi berkurang. 

Biasanya, orang berkedip sekitar 15–20 kali per menit. Tapi waktu menatap layar, frekuensinya bisa turun jadi cuma 5–7 kali! Bayangin aja, kayak jalanan yang harusnya disiram air tiap menit, tiba-tiba disiramnya jadi cuma sesekali. Ya pasti jadi kering, kan?

Selain itu, layar juga memancarkan cahaya biru yang bikin mata makin cepat lelah. Kalau ruangan juga pakai AC, tambah deh masalahnya — udara kering bikin air mata lebih cepat menguap. Jadi, bukan cuma karena kurang berkedip, tapi juga karena lingkungan sekitar mendukung ‘kekeringan’ itu, dan saya telah merasakan hal ini.


2. Paparan AC atau Kipas Terus-Menerus

Saya bukan pengguna AC harian. Syukurlah angin segar bisa bebas masuk rumah. Tapi, saya punya pengalaman saat mata berubah kering gara-gara AC dan kipas angin.

Etapi, siapa yang nggak suka duduk di ruangan ber-AC, apalagi pas cuaca menyengat? Sayangnya,, paparan udara dari AC atau kipas angin bisa bikin air mata atau pelumas mata cepat menguap. Mata jadi kering, terasa nyut-nyutan, apalagi kalau duduk dekat ventilasi langsung. Ini juga yang saya rasakan saat di mobil, terutama di perjalanan jauh. Buka jendela mobil, buat menikmati angin, terus ketiduran –eh, terus mata jadi kering karena melawan angin.


3. Jarang Kedip Atau Kehilangan Kedipan Saat Fokus

Ini mirip dengan poin pertama, tapi lebih khusus lagi. Saat kita fokus banget—entah baca, nulis, menjahit, main HP, baca buku—refleks berkedip jadi berkurang drastis. Biasanya orang hanya berkedip 5–7 kali per menit saat fokus, padahal normalnya sekitar 15–20 kali per menit. Nah, karena nggak ada pelumas alami yang tersebar merata, mata pun mulai “protes” dengan memberi sinyal SEpet, Perih, dan LElah. Sayangnya, kadang saya buru-buru dengan mengucek-ucek mata. Hmm, padahal ini nggak tepat.  

Saya juga berpikir, kalau perbanyak kedipan, mungkin air matanya ngalir nih. Ternyata memperbanyak kedipan tidak cukup membantu, karena secara reflek kedipan kita sudah jelas berkurang saat mata sudah telanjur kering. Makanya, buat bantu melembapkan mata secara optimal, dibutuhkan bantuan dari pelumas mata buatan, seperti  Insto Dry Eyes, tetes mata khusus mata kering. Jadi bukan berarti kedipan itu nggak penting ya, tapi memang kadang mata butuh bantuan ekstra.


4. Faktor Usia, Hormon, dan Penyakit 

Ternyata bukan sekadara perasaan saya saja, bahwa seiring bertambahnya usia, kondisi mata juga berubah. Produksi air mata memang cenderung menurun seiring bertambahnya usia, apalagi buat perempuan yang mengalami perubahan hormonal setelah kehamilan atau menjelang menopause. Selain itu pengaruh obat-obatan, penyakit autoimun juga berefek pada berkurangnya produksi air mata yang dapat memicu mata kering.


5. Aktivitas Sehari-Hari yang Butuh Fokus Visual 

Selain kegiatan membaca, menulis, bergelut dengan hobi,hampir semua aktivitas kita menuntut untuk fokus melihat. Nah, kalau kegiatan ini dilakukan dalam waktu lama tanpa jeda, maka mata bisa cepat lelah dan kering.


6. Terlalu Sering, dan Banyak Menangis

Menangis itu baik dan normal sekali. Sesekali menangis dapat memberikan manfaat bagi kesehatan mata. Air mata yang dihasilkan saat menangis membantu melumasi mata dan membersihkan partikel asing, sehingga dapat mengurangi risiko infeksi. Sayangnya, di usia saya yang makin menjadi-menjadi, aktivitas menangis jadi makin sering. Saya mau garis bawahi dulu ya, antara menangis dengan terlalu banyak menangis. Air mata emosional dari terlalu sering menangis itu berbeda dari air mata pelumas alami. Banyak menangis pun tidak langsung menyebabkan mata kering kronis, tapi bisa memicu sensasi sementara seperti mata kering akibat penguapan berlebih dan hilangnya lapisan pelindung alami. Dapat dikatakan, akibat terlalu banyak menangis, dan jangka waktu lama, mata bisa mengalami kekeringan. Terlalu banyak menangis juga dapat mengubah gangguan psikologis kita, sehingga berakibat pada fisik, termasuk indera penglihatan. Mata jadi kabur berbayang, gampang lelah, juga kering. Lagipula ngapain juga banyak menangis. Sudah ya, cup cup cup.

aktivitas harian

SE-PE-LE, adalah Gejala yang Nggak Boleh Disepelein

Mungkin setelah tahu penyebabnya, tapi kita menyadari bahwa kita sering mengabaikannya, sehingga muncullah tanda-tanda mata kering. Ya, beberapa kali mengabaikan sebab musabab-awal muawal mata kering ini, sehingga sampai juga di bagian gejala mata kering, yang kali ini nggak boleh diabaikan lagi. 

Mata SEpet
Kondisi di mana mata terasa berat, tegang, atau kaku, apalagi kalau lama menatap layar. Rasanya mata gak lembut saat berkedip. rasanya seakan kasar. Ini salah satu tanda mata kering yang sering diabaikan. 

Mata PErih
Rasanya macam ada yang ganjel, panas, atau sedikit terbakar. Ganggu banget, bisa bikin nggak nyaman seharian. Dalam keadaan tertentu, mata terlihat berubah warna.

Mata LElah
Cepat capek, susah fokus, dan rasanya pengen merem terus meski belum waktunya istirahat. Tandanya, mata udah butuh istirahat atau bantuan.

Gejala mata ini, SE-pet, PE-rih, LE-lah, adalah patut diingat agar jangan mengalami. Kondisi di mana mata kering? jangan SEPELEin. 


MATA KERING ? 

JANGAN SEPELEIN 

SAYA SUDAH 

MERASAKAN DAMPAKNYA

______________________________


Sini-sini, duduk lagi yang manis sambil saya sebutkan beberapa dampak mata kering, yang moga-moga teman tidak mengalaminya.

Dampak Mata Kering yang Pernah Saya Rasakan 

Beberapa tahun lalu, mata kiri saya mengalami dampak dari mata kering. Hal ini karena seringnya terjadi pengabaian. Satu mata ini lebih sering memerah, dan tampak garis guratan panjang yang memerah. Nampaknya, pembuluhnya mengalami pelebaran. Rasanya sungguh tidak nyaman, sepet perih, dan mudah lelah terasa pada satu mata tersebut. Kini, keadaan telah membaik, tetapi jejak guratan ini masih ada.

dampak mata kering yang pernah dirasakan

Beberapa dampak lain yang juga telah saya rasakan :

1. Penglihatan Nggak Fokus 
Pernah nggak sih, ngerasa kayak ada kabut tipis atau semua hal yang dilihat jadi ‘kembar’ berlapis? Bukan karena habis bangun tidur atau lensa kamera blur, tapi ya… karena mata kering. Air alami mata itu fungsinya buat "melicin-kan" permukaan bola mata. Kalau dikutip dari Healthline.com jika air matanya kurang, ya hasilnya mata nggak bisa fokus dengan baik. Di usia yang makin naik, saya pun akhirnya ngerasain hal ini juga. Untungnya sih belum sampai harus pakai kacamata khusus, karena masih bisa diakali dengan perawatan dan kebiasaan baru yang lebih sehat buat mata.

2. Sensitif Terhadap Cahaya
Saya sepakat banget sama tulisan di Verywell Health.com yang bilang kalau mata kering bikin kita jadi lebih sensitif sama cahaya. Bener banget! Saya sendiri lebih nyaman menunduk kalau jalan di bawah terik matahari—bukan karena panasnya, tapi karena silau. Bahkan pas lihat layar HP atau laptop yang brightness-nya tinggi, mata bisa nggak kuat.

mata sensitif

3. Mata Lelah, Kepala Ikut Rewel
Nah ini juga, kalau mata udah mulai capek berat, biasanya nyusul deh tuh rasa berat di pelipis, atau sedikit pusing kepala. Kata Healthline.com sih ini efek dari mata kering yang terlalu dipaksa kerja terus, apalagi kalau aktivitas banyak di depan layar. Saya sendiri pernah ngalamin, walau untungnya nggak sampai migrain berat, apalagi sampai harus ke dokter. Tapi tetap aja, rasa nggak nyaman itu bikin konsentrasi buyar. Makanya, penting banget jika #MataKeringJanganSepelein

4. Kualitas Hidup Bisa Turun
Ini juga sangat mengkhawatirkan. Kalau dibiarkan terus, mata kering bisa ganggu aktivitas sehari-hari. Bayangin aja, mau baca jadi susah, lihat layar burem, naik motor kepedesan angin, kerja jadi gampang pusing. Ada momen, bawaan saya pengen menutup mata aja, sampai dikira pengen tidur melulu. Ini bukan karena saya ngantuk, atau badan capek, melainkan memang mata SEpet, PErih, LElah, nggak nyaman untuk dibuka. Padahal saya butuh banget penglihatan yang prima buat mengerjakan semua aktivitas itu. Meski terdengar “cuma mata kering”, tapi dampaknya bisa ngaruh banget ke produktivitas dan kenyamanan harian. Teman-teman juga nggak mau kan hari-hari terganggu karena nggak ngurusin mata dengan benar?

penyebab, gejala, dampak mata kering



TIPS SEDERHANA

JAGA MATA TETAP SEHAT 

TANPA HARUS KE DOKTER

______________________________


Nah, ini saya kasih cara-cara gampang menjaga mata, yang bisa dicoba sendiri di rumah. Hal ini juga biasa saya lakukan.

A. Ciptakan Lingkungan yang Nggak Bikin Mata "Haus"

Kalau lagi di ruangan ber-AC, pas cuaca lagi kering banget, atau depan kipas angin, mata tuh kayak gampang banget ‘minta minum’. Makanya, saya usahakan cari posisi yang nggak langsung kena tiupan udara, dan sesekali istirahatin mata dari layar. Biar nggak makin kering, saya juga rajin pakai tetes mata yang bisa bantu lembapin, kayak INSTO DRY EYES


B. Istirahat Mata Itu Wajib, Jangan Sampai Lupa 

Nggak nulis di laptop, nggak mantengin layar HP, nggak nonton, tetap aja ada kegiatan yang suka maksa mata terus kerja. Coba mulai terapkan aturan : 20-20-20

ATURAN 20-20-20 untuk mata :
· 20 menit → Hentikan menatap layar jika mencapai setiap 20 menit.
· 20 kaki (jarak) → Alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) agar mata berpindah fokus ke jarak jauh. Tujuannya mengistirahatkan otot mata yang tegang karena terus fokus jarak dekat.
· 20 detik → Jadikan 20 detik sebagai durasi minimal yang dibutuhkan otot mata untuk benar-benar rileks dan “reset”.
( sumber : www.aoa.org tentang "digital eye strain" )

Aturan 20-20-20 ini telah direkomendasikan oleh beberapa lembaga serta ahli kesehatan mata, seperti : American Optometric Association (AOA), Canadian Association of Optometrists (CAO) yang mengedukasi publik mengenai penggunaan perangkat digital yang sehat. Termasuk klinik dan rumah sakit mata internasional, seperti Mayo Clinic, Cleveland Clinic, dan banyak profesional oftalmologi.


C. Makan dan Minum Buat Jaga Mata Sehat 

Saya mulai perhatiin juga makanan yang masuk. Yang kaya omega-3 dan vitamin A mulai rutin dikonsumsi—kayak ikan, wortel, dan sayur-sayur hijau. Terus, minum air putih lebih banyak juga terasa banget efeknya. Siapkan tumbler minum saat depan layar, dan untuk bawa jalan-jalan. Air putih is a must.


D. Pastikan Pencahayaan Ruangan Cukup Saat Beraktivitas 

Menurut penelitian dari Harvard Health Publishing dan juga asosiasi kesehatan mata lainnya, pencahayaan yang kurang atau terlalu silau bisa bikin mata cepat lelah. Ini karena mata harus bekerja lebih keras untuk fokus, apalagi dalam kondisi kontras cahaya yang nggak seimbang, misalnya layar terang di ruangan remang. Cahaya yang pas = mata yang lebih nyaman dan tahan lama buat diajak beraksi.


E. Hindari Mengucek-Ucek Mata 

Mengucek mata itu nggak disarankan, apalagi kalau dilakukan terus-menerus, karena ini mata, bukan cucian. Eh.
Menurut American Academy of Ophthalmology (AAO), kebiasaan mengucek mata bisa merusak pembuluh darah halus di sekitar mata, bahkan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko infeksi, iritasi, dan gangguan kornea seperti keratokonus (penipisan kornea). Ucek-ucek mata itu enak di awal, tapi mengkhawatirkan ke depannya. Jadi meskipun terasa lega sesaat, efek jangka panjangnya nggak sepadan. Mending pejam dan olahragakan mata sejenak, atau tetesin pelumas mata seperti Insto Dry Eyes biar ademnya dapet.

F. Tidur yang Cukup, Jangan Begadang 

Kurang tidur bikin mata enggak sempat "isi ulang." Akibatnya, mata jadi kering, merah, dan gampang capek. Kasih waktu istirahat, biar mata tetap segar dan sehat. Etapi, begadang karena kerjaan? Ya, walau tidak dianjurkan, tapi nggak bisa dipungkiri banyak banget pekerjaan yang mengharuskan sigap di malam hari. Ini maksudnya seperti lagu jadul aja, “begadang jangan begadang, kalau tiada gunanya.” Jadi, kalau ada gunanya, maka kondisikan tubuh seprima mungkin, kalau tidak ada gunanya, lah terus ngapain kan ya?


G. Gunakan Pelumas Mata, Tetesin Insto Dry Eyes

Pelumas mata alias tetes mata buatan itu ibarat "air hujan" buat mata kering, yang lagi sepet-perih-lelah. Pelumas mata bisa jadi penolong banget, apalagi kalau aktivitas padat nggak bisa ditunda: harus tetap nulis, ngurus rumah, jalan, atau nemenin anak belajar. Tetesin Insto Dry Eyes si pelumas mata, maka mata bisa kembali segar dan nyaman. Saat ini, pelumas mata andalan saya ya Insto Dry Eyes. Praktis, nggak perih saat diteteskan, dan langsung bantu atasi gejala mata kering tanpa ribet.

infografis jaga mata sehat


MATA KERING? 

TETESIN 

INSTO DRY EYES  AJA

______________________________


Tanpa perlu ke dokter, Insto Dry Eyes jadi solusi bagi saya untuk mempermudah melumasi mata. Cukup tetesin Insto Dry Eyes aja.

Insto Dry Eyes adalah tetes mata pelumas buatan yang --buat saya-- seperti oase kecil bagi mata yang  kering. Sebagai ibu rumah tangga yang hidup dalam dunia kepenulisan, atau menjalani kehidupan rumah tangga, gejala mata SEpet, PErih, dan LElah, bisa dengan mudah datangnya. Kalau nggak ditangani, capek lho. Di sinilah Insto Dry Eyes terasa manfaatnya.

Kandungan utamanya, Hydroxypropyl Methylcellulose (HPMC), membantu melembapkan permukaan mata dan mengurangi rasa tidak nyaman. Sementara Benzalkonium Chloride (BAC) berfungsi sebagai antiseptik ringan agar cairannya tetap steril.
Dari segi kemasan, Insto Dry Eyes hadir dalam botol mungil 7,5 mL—praktis dibawa ke mana-mana. Dus luarnya berwarna warna biru langit yang cerah dan menenangkan. Baik kemasan berwarna hijau-biru dan kemasan berwarna biru-langit, hanya merupakan transisi kemasan saja ya. Karena Insto Dry Eyes kini hadir dalam kemasan baru, sementara isi tetap sama. Botol plastik transparan Insto Dry Eyes ini punya tutup biru muda dan lubang tetes yang presisi, jadi nggak gampang tumpah dan tetap nyaman saat digunakan.
Yang bikin saya makin tenang, Insto Dry Eyes sudah punya izin resmi: BPOM DTL1438202146A1 dan sertifikat halal MUI 00140094950419. Setiap kali mata mulai ngasih "sinyal", saya nggak panik lagi. Tinggal tetesin aja—ringan, cepat, dan bikin mata terasa segar kembali.

mata kering? jangan sepelein! tetesin insto dry eyes


Mengapa Memilih Menjaga Mata dengan INSTO Dry Eyes ?


Mengapa pilih pakai Insto Dry Eyes buat jaga mata? 
Karena simpel: praktis, aman, dan terasa efeknya. Sebagai orang yang sibuk dengan layar, jalan-jalan, atau aktivitas yang bikin mata gampang capek, saya butuh solusi cepat yang nggak ribet. Mata saya pernah memerah, dan membuat garis merah halus yang masih terlihat sampai sekarang. Cukup sebelah mata saja dan satu garis pertanda itu. Pokoknya mata kering? Jangan SEPELEin.

Insto Dry Eyes ini kayak “teman siaga” buat aktivitas sehari-hari. Dengan formula yang menyerupai air mata alami, tetes ini bekerja cepat melembapkan, menenangkan, dan mengurangi rasa tidak nyaman di mata. Cukup teteskan saat mulai terasa kering, dan mata pun kembali segar, siap menghadapi rutinitas. Bisa digunakan 2-3 kali sehari, dan tersedia di banyak tempat berbelanja, mau itu apotek, minimarket, tersedia juga Alfamart dan Indomaret, ya offline, juga online shop. Tinggal tetes, lega. Nggak perlu drama, nggak harus ke dokter atau ke RS untuk ditangani.

Sudah cukup lama saya menggunakan Insto Dry Eyes, dan kini saya bisa bilang bahwa mata saya terasa lebih baik. Tidak mudah kering, dan terlihat segar.

insto dry eyes


Mata Nyaman, Aktivitas Lancar, Hidup Lebih Produktif


Menjadi Ibu Rumah Tangga (IRT) itu luar biasa, tapi kenyataannya sering kali justru dipandang sebelah mata. Misalnya, sering saya dapati obrolan semacam ini :

"Kamu sibuk apa sekarang?" 
"Ibu Rumah Tangga," 
"Cuma IRT? Sayang ya. Kenapa nggak kerja lagi aja?" 
Wah, memangnya jadi IRT itu nggak kerja.

Padahal dari pagi sampai malam, waktu penuh buat ngurus rumah, anak, suami, bahkan kadang ngurus keluarga juga. Rasanya semua peran digabung jadi satu: koki, guru, perawat, manajer rumah tangga, sampai tukang cuci. Tapi entah kenapa, ungkapan "IRT itu berharga" sering cuma jadi slogan manis, kalau nggak dibarengi prestasi yang bisa dipamerkan.

Makanya, saya juga harus belajar menghargai diri sendiri, daripada nunggu orang lain menghargai. Peran saya berharga (sebagai IRT) itu penting banget. Saya bukan sekadar orang yang ada di dalam rumah—saya adalah rumah itu sendiri. Rumah yang jadi fondasi dari kebahagiaan dan kesuksesan keluarga. Diri saya berharga, waktu saya berharga, tubuh kita juga sama pentingnya. Termasuk mata. Kondisi #MataKeringJanganSepelein—tetesin aja #InstoDryEyes biar tetap nyaman. 

Karena kalau mata nyaman, segala aktivitas jadi lebih ringan. Nggak cuma urusan rumah yang kelar lebih cepat, tapi mood juga jadi lebih bagus, benar nggak sih? Tenaga lebih terjaga, dan masih bisa punya waktu buat diri sendiri. Ini yang penting. Waktu bagi saya untuk mengasah skill, kumpul dengan komunitas, menggarap hobi, atau sekadar nonton dan membaca buku favorit, yang kesemuanya itu butuh mata yang nyaman, bukan mata yang kering. Kalau semua bisa dijalani dengan baik, hidup pun terasa jauh lebih produktif dan menyenangkan. Karena menjadi IRT, jangan sepelein.


*<>*


Sumber data keseharan mata:

https://www.healthline.com/health/dry-eye/untreated-complications-risks
https://www.verywellhealth.com/dry-eye-symptoms-5113245
https://www.healthline.com/health/dry-eye/untreated-complications-risks
https://www.aoa.org/educate-your-community/digital-eyestrain
https://www.halodoc.com/kesehatan/mata-kering
https://www.alodokter.com/mata-kering

Sumber informasi produk Insto Dry Eyes :
https://insto.co.id/produk/insto-dry-eyes




0 Comments