Yuk, Ajak Anak Bertualang Bersama Let’s Read !


 

Membacalah, karena BUKU adalah jendela dunia

Saya yakin, Anda pasti tidak asing dengan kalimat di atas. 

Sebagai sosok yang lahir di era 80-an, saya merasa tergerak untuk membaca buku demi buku berkat kalimat di atas. 

Sebagai seorang anak, saya bisa menghabiskan berjam-jam bersama ‘jendela dunia’ itu. Cakrawala saya terbuka dan imajinasi saya berlapis-lapis. Berkat buku, saya tahu ada dunia lain selain negeri saya, saya tahu bahasa orang lain selain bahasa sehari-hari yang saya dengar. 

Sebagai anak-anak yang pernah tidak diajak bermain, kesempatan saya untuk bersedih hampir tidak diperlukan, karena ada buku yang siap sedia menemani. Bersama buku, saya pun terhindar dari omelan orang tua, dan sebutan malas belajar :D 

Buku bukan hanya jendela dunia bagi saya, buku adalah pintu ke mana saja. Gerbang menuju dunia lain, dunia fantasi, dunia hewan, dunia profesi, dunia untuk saya berkelana, berkunjung ke mana pun, bertemu dengan siapa pun. 

Membaca buku adalah cara lain saya untuk bertualang

Kini, saya bukan anak-anak lagi. Saya punya gadis kecil berusia 5 tahun. 

Pandemi membuat kami lebih banyak di rumah saja. Padahal biasanya kami cukup aktif bepergian, berwisata, pergi ke luar kota sampai luar pulau.

ber.tu.a.lang 
1. v mengembara ke mana-mana 
2. v selalu pergi ke mana-mana

Bertualang dalam KBBI bermakna ke mana-mana. Syukurlah, bertualang tidak selamanya mengharuskan pemindahan tubuh dari satu tempat ke tempat lain. Pertualangan itu juga tentang pencarian nilai-nilai kehidupan di akhir cerita. Nilai-nilai yang dapat kita terapkan di hari-hari selanjutnya. Dengan buku-buku anak, kita selaku parents tetap bisa membawa si kecil bertualang kok. Jadi, jangan khawatir :)

BERTUALANG DENGAN MEMBACA ONLINE

Siapa yang tidak bisa memanfaatkan teknologi, akan tertinggal.
Menurut data UNESCO pada 2016, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Minat baca Indonesia berada di peringkat 60, hanya satu tingkat diatas Botswana, salah satu negara di Afrika yang berada di peringkat 61. 

Berdasarkan data Most Littered Nation In the World, salah satu studi untuk mencari tahu seberapa tinggi minat baca negara-negara di dunia yang dilakukan oleh Central Connecticut State University (CCSU) adalah seberapa sering perpustakaan dikunjungi. Data lain menyebutkan, kemungkinan minat baca di Indonesia rendah adalah karena kurangnya ketersediaan buku, dan mahalnya harga buku. 

Buku adalah sarana menumbuhkan literasi. Meski data di atas masih menjadi perdebatan dan pembuktian, mari kita coba terjemahkan. Ada hal-hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa harga buku khususnya buku-buku anak cukup merogoh kantong, bahwa perpustakaan belum sepenuhnya menjangkau daerah-daerah terpencil. Menurut pengalaman penulis ke daerah pelosok, kalau pun ada perpustakaan, buku-buku yang tersedia masih minim, atau bukunya cukup tersedia, tetapi aktivitasnya yang minim. 

Uniknya, di era digital saat ini, justru tidak demikian dengan penggunaan smartphone dan sumber daya internet yang makin merambah pelosok dan nyaris dimiliki setiap individu. Dengan kemungkinan teknologi, perpustakaan digital pun dihadirkan demi tercapainya kebutuhan literasi. 

Saat ini ada aplikasi membaca online bernama Let’s Read yang mudah dan bisa diakses melalui smartphone secara gratis. Untuk bisa mengunduhnya, cukup masuk ke playstore dan mengetik Let’s Read. Atau untuk praktisnya, bisa langsung mengklik link berikut ini : bit.ly/downloadLR2 

Situasi dunia yang sedang berhadapan dengan pandemi saat ini, sehingga kita sangat disarankan untuk lebih banyak berada di rumah saja, dan tidak bepergian jika tidak penting. Namun, itu bukan alasan bagi para orang tua untuk tidak mengajak anak-anak bertualang. Masih ada cara lain tentunya, yakni lewat aplikasi membaca online LET’S READ.

PERPUSTAKAAN DIGITAL BERNAMA LET'S READ

Let’s Read (Ayo Membaca) adalah aplikasi baca yang memuat beragam buku anak disertai gambar. Let’s Read diprakarsai oleh program Books for Asia – The Asia Foundation merupakan program nirlaba bertujuan untuk meningkatkan budaya baca anak-anak. Di tengah kesulitan anak-anak mendapatkan bacaan yang berkualitas, Let’s Read hadir menjadi kawan tepat bagi anak-anak, dalam kemasan teknologi berbalut aplikasi. 
aplikasi baca buku anak
Sebagaimana jamak temukan, anak-anak sangat mudah terpengaruh dengan gadget. Tayangan-tayangan visual yang kerap tanpa batas, tak mudah bagi orang tua untuk terus-menerus memantau. Ketika saya selaku orang tua, berusaha mengalihkan si kecil dengan buku-buku, ternyata buku-buku anak yang kami miliki tidaklah banyak (saya suka buku anak yang sangat banyak memang). Beberapa buku yang kami miliki bahkan terasa kurang ramah untuk anak-anak (usia PAUD & TK) dari segi bacaan (gaya penulisan, pemilihan font) dan ilustrasi (warna, kualitas gambar dan penokohan). Dengan Let’s Read, kualitas karya-karya di dalamnya terjaga. Penulis dan ilustrator adalah mereka yang benar-benar terpilih, sehingga konten yang muncul merupakan konten yang terkurasi.

Kelebihan Aplikasi Baca Let’s Read 

aplikasi baca buku anak

Rilis pada 2017, kini aplikasi Let’s Read telah diunduh lebih dari 100.000 kali (saya mengunduhnya September 2020). Aplikasi ini ringan, hanya 2,9 MB. Bahkan ketika saya dan si kecil membaca puluhan buku di dalamnya dalam satu waktu, smartphone tidak menjadi panas.

10 Kelebihan Aplikasi Let’s Read : 

  1. Kapasitas ringan : 2,9 MB 
  2. Bacaan ringan, mudah dibaca dan diserap anak-anak. 
  3. Ilustrasi menawan 
  4. Ada 15 kategori (label) yang bisa dipilih : superhero, critical thinking, science, adventure, animals, arts and music, problem solving, non-fiction, nature, mighty girls, health, funny, folktales, community, family & friendship
  5. Tersedia dalam 49 bahasa : bahasa Inggris, bahasa Indonesia, berbagai bahasa di Asia dan bahasa daerah. 
  6. Memiliki 5 level kesulitan membaca : Buku pertamaku, tingkat 1, tingkat 2, hingga tingkat 5. 
  7. Tampilan aplikasi sederhana. Ini memudahkan anak-anak memilih bacaan. 
  8. Pemilihan teks yang bisa diatur. 
  9. Bisa dibaca saat offline. Buku digital yang diunduh nantinya bisa muncul dalam kolom fitur ‘Buku Unduhan’. 
  10. Bisa dicetak. Hanya untuk dibaca dan tidak diperjualbelikan ya. Ini berguna untuk menghemat daya baterai dan kesenangan membaca secara konvensional.
aplikasi baca buku anak
Let’s Read memuat cerita-cerita dengan nilai-nilai budaya, kearifan lokal setempat, pertualangan, toleransi, fabel, tokoh inspiratif dan STEAM (science, technology, engineering, art, dan mathematic). 

Saya juga baru menemukan aplikasi baca yang memuat bahasa-bahasa daerah seperti Let’s Read. Saya yang asli Kalimantan ini jadi menikmati bahasa Sunda, Bali dan Minangkabau. Saya menghitung ada sekitar 49 bahasa ada di aplikasi Let’s Read. Ini menunjukkan kepedulian Let’s Read pada bahasa daerah yang kurang populer. Diharapkan anak-anak jadi lebih mengenal dan peduli dengan kekayaan kearifan lokal, khususnya negeri sendiri. 

Mudah-mudahan nantinya ada bahasa asal Kalimantan juga ya.

AJAK ANAK BERTUALANG BERSAMA LET'S READ

Petualangan Gadis Kecil Bersama Lets Read  (klik panah untuk mengetahui jalan cerita)

Sudah baca cerita di atas? Buku yang bercerita selalu bisa membuat anak-anak bertualang ke tempat yang bahkan tidak mungkin mereka jamah. Mereka memasuki dunia yang belum pernah mereka tahu, bertemu dengan tokoh-tokoh yang membuat mereka bertanya-tanya, membuat diri mereka mampu memecahkan masalah (problem solver) baik untuk dirinya maupun sekitar.

SEMUA ANAK BISA BERTUALANG BERSAMA LET'S READ

Dear Bunda beserta anak-anaknya, kalian semua bisa bertualang :)

Bahkan ketika ada momen sendiri (me time), saya masuk ke perpustakaan digital ini, dan berkelana di dalamnya. Sungguh menyenangkan! Belum genap seminggu mengunduh aplikasi ini, sudah puluhan buku saya bacakan untuk si kecil (5y). Itu artinya sudah berkali-kali kami bertualang! 
aplikasi baca buku anak

DUNIA BERTUALANG DALAM LET'S READ

Ke mana saja kami bertualang bersama Let's Read?
Ya, ke mana saja. Kami ke Minangkabau, mengenal pertunjukan Randai. Melompat ke negeri Nepal, yang konon bila terdapat hari cerah namun hujan berarti ada rubah yang menikah. Kami juga masuk ke hutan, bertemu hewan-hewan. Menyelami lautan, yang ternyata huh... banyak sampah. Kami pergi dari satu sekolah ke sekolah lain, ke pulau yang asing, terbang melintasi awan. Saya dan si kecil juga bertemu trenggiling yang belum pernah kami sapa di dunia sebenarnya, dan menyempatkan belajar dari Pak Sartam yang telah memberikan setengah lahannya untuk sekawanan monyet hingga akhirnya dinobatkan sebagai inspirator lingkungan tahun 2019 oleh Pemerintah Indonesia. 

Seluas itulah petualangan kami! 
Berpetualang Bersama Let's Read


WAKTU BERTUALANG BERSAMA LET'S READ

Membaca di Let’s Read sangat mudah. Bersama Let’s Read bisa kapan saja saat online dan saat offline.  Saat terhubung dengan internet, semua buku bisa anak-anak nikmati. Setelah itu unduh buku-buku yang diinginkan secara gratis, yang nantinya akan masuk dalam fitur “Buku Unduhan”. Dengan demikian, saat jaringan terputus, bertualang lewat Let’s Read tetap bisa dinikmati.

Nah, saya juga memfavoritkan satu hal ini : saat membaca cerita di aplikasi Let’s Read dan harus berpindah ke aplikasi lain, lalu kembali app Let’s Read, maka cerita yang kami baca masih tetap terbuka tanpa perlu merefresh halaman atau loading aplikasi. Ini memungkinkan jika aplikasi Let’s Read memang belum ditutup ya. 

Kami juga bisa perpetualang lewat Let’s Read kapan saja. Sebelum tidur, biasanya si kecil akan menagih bacaan. Tapi, di waktu lain pun kami berdua bisa menikmatinya. Waktu membaca yang tepat adalah ketika si anak sedang bersemangat ingin membaca. Di waktu-waktu saya sedang sibuk, si kecil akan bertanya : “Apa boleh baca sendiri?” 
Gadis kecil saya ini belum bisa membaca kata-kata, dia menikmati bacaan dan buku lewat gambar-gambar yang disediakan. Dari gambar-gambar itulah dia akan bergumam alias membaca gambar. Dengan ilustrasi pada buku-buku anak, dia menumbuhkembangkan caranya bertualang.
Menumbuhkan minat baca memang tak melulu bicara tentang bisa membaca huruf dan kata.

BERTUALANG LEWAT MEMBACA ADALAH JUGA MEMBANGUN RASA DAN KEDEKATAN

Bunda pasti pernah melihat film petualangan atau mengalami sendiri petualangan. Umumnya, sesama petualang akan tumbuh keakraban. 

Begitu juga dengan manfaat lain dari membacakan buku-buku untuk anak adalah menghadirkan ikatan dan kedekatan (bonding) antara orang tua dan anak. Semakin sering, semakin tercipta kenyamanan dan kecintaan keduanya. Dari hubungan yang erat juga akan terbangun rasa kepercayaan antara anak dan orang tua. 

Perasaan anak juga bisa berkembang lewat buku. 

Dalam literasi, tidak selamanya membaca bermakna kemampuan melafalkan kata. Sesungguhnya kemampuan membaca beragam, ada banyak bacaan di muka bumi ini. membaca alam, membaca pemandangan, simbol, gerakan, ekspresi dan perasaan. Semua kemampuan membaca itu dimulai dari benda yang kita sebut buku. 
Bertualang membangun rasa
Bertualang lewat buku membuat anak memiliki kepekaan perasaan. Dia bisa turut bahagia pada beragam kejadian yang menyenangkan, merasa iba dan bersedih pada tokoh tersakiti dan situasi yang mencemaskan, anak juga tertawa ketika ada hal-hal yang lucu saat bertualang dalam kisah-kisah di buku. Membangun perasaan atau emosi sama pentingya dengan membangun kecerdasan anak. Didikan moral dan akhlak berawal dan kepekaan emosinya, bagaimana dan emosi apa yang keluar saat anak menanggapi situasi. Bertualang lewat buku bukan hanya akan mengeksplor bakat dan kemampuan anak. Bertualang lewat buku juga berarti menjelajahi rasa, membangun empati.

BERTUALANG MENEMUKAN SOSOK INSPIRATIF DI  LET'S READ


Rohana Kudus lahir pada 1884 di Koto Gadang, Sumatra Barat. Dia bisa membaca dan menulis bahasa Arab, Melayu dan menguasai bahasa Belanda. Sungguh tidak biasa pada anak-anak perempuan di masa itu. Rohana pun menjadi pengajar dan ketika dewasa mendirikan sekolah Amai Setia serta menerbitkan Surat Kabar Sunting Melayu. Rohana Kudus adalah jurnalis perempuan pertama di Indonesia. 

Dalam perpustakaan digital Let’s Read, banyak sekali tokoh-tokoh inspiratif. Sampai-sampai mencatatnya dalam tulisan pribadi. Salah satunya adalah cerita Rohana Kudus di atas, ditulis oleh Eva Y Nukman dan Rahmy Madina dengan sangat ringan dalam buku yang berjudul : Rohana. Cocok untuk dibaca anak-anak karena dilengkapi ilustrasi yang manis. Selain Rohana Kudus, ada pula kisah Pak Sartam yang mendapat penghargaan Birdlife’s Nature Hero Award 2019 oleh lembaga konversi Birdlife International. Kisah dokter Khin Win Kyu yang menjadi sukarelawan Muslim Free Hospital di Yangon juga memukau. Tak kalah inspiratif, kisah Cynthia Maung, seorang dokter perempuan di tengah peperangan. Semua itu ada di aplikasi baca Let’s Read. 

Tokoh inspiratif tak melulu sosok yang namanya tercatat dalam sejarah. Tokoh inspiratif bagi anak adalah mereka yang mampu memberikan kedalaman berpikir bagi anak, teladan, dan ingin ditiru. Tokoh-tokoh inspiratif bisa saja hadir dalam sosok hewan, boneka, anak yang tak terlihat bahkan sikat gigi yang bicara. Mendiskusikan tokoh inspiratif kepada anak sangat penting. Karena anak-anak akan sangat mudah meniru. Biasanya setelah membaca, saya bertanya pada si kecil tokoh mana yang dia suka serta alasannya.

Manfaat menemukan tokoh inspiratif bagi anak :

  • menanamkan panutan dan teladan yang baik bagi anak.
  • membangun harapan dan impian
  • membangun visi dan misi anak. Setelah mendapat informasi, biasanya anak akan berkeinginan untuk melakukan sesuatu.
  • agar anak memiliki cita-cita

AGAR PETUALANGAN MEMBACA MENYENANGKAN

Pernah tidak, mengkhawatirkan petualangan yang kita miliki bersama si kecil akan membosanan atau terjadi kegagalan ? Seandainya hujan, jalanan rusak, dan lainnya, yang membuat kita beringsut dan enggan melakukan petualangan selanjutnya.

Memasuki gerbang membaca juga demikian. Bagi saya yang masih membacakan buku untuk anak, minat baca si kecil butuh untuk terus ditumbuhkan, dan ini bisa gampang-gampang susah. Terasa gampang, rasanya cuma membacakan saja kok, tapi ternyata tidak hanya cuma. Rupanya mesti ada teknik yang dipunya.

Kiat membacakan buku untuk anak agar menyenangkan :

  1. Anak bisa diajak untuk memilih buku yang menyenangkan baginya. Jika dia sudah bisa memilih, baiknya mendahulukan petualangan tersebut. Di dalam aplikasi Let's Read ada banyak buku menarik yang dengan mudah ditunjuk si kecil. Atau biasanya saya akan bertanya lebih dulu , " Bagaimana kalau kita mulai dengan yang ini? Sepertinya menarik ya."

  2. Sampaikan penghantar padanya, petualangan apa yang akan dimasukinya. "Wah, kita bakalan ke hutan dan bertemu kelinci nih." Misalnya saja begitu.

  3. Gunakan metode Read Aloud. Bacakan kata per kata dengan lantang dan jelas, artikulasi yang baik, gunakan tanda baca dengan tepat. Mainkan juga ekspresi dan ubah suara ketika terjadi pergantian tokoh, agar lebih memahami. Tapi, jangan dibuat ribet dan ngeberatin diri ya Bunda. Saya pun masih belajar tuk lebih baik di metode ini.

  4. Lihat ekspresi anak, maukah dia memamerkan mimiknya? Sesekali tanyakan padanya, "Sedih ya lihat kudanya terluka?" Atau "Lucu banget adik itu pakai sepatu bot." Kalau memang lucu, mengapa tidak tertawa bersama saja.

  5. Beri jeda sekiranya anak ingin bertanya atau libatkan diskusi saat membaca. Misal : "Ini ada buah kelapa. Adik pernah makan kelapa, ingat nggak?" "Pohon kelapa itu seperti apa ya? Tumbuhnya di mana?"

  6. Memuji. Ya, pujian itu sangat penting bagi anak. Misalnya, saat ada gambar rusa, dia celetuk : "Kita pernah ketemu rusa kan Bunda." Maka bisa dijawab :"Ah, benar sekali. Adik hebat, sudah bisa mengingatnya." Dan pujian lainnya agar dia makin bergairah.

  7. Menyampaikan hikmah atau pesan atau nilai yang terkandung dalam cerita.

  8. Biasanya setelah bertualang, kita selalu ingin mengulang kenangan itu bukan? Membaca pun demikian. Setelahnya atau mungkin esoknya, kita bisa mengulang dengan cara  menyentil anak dengan cerita yang pernah  kita bacakan. Sampaikan keseruan yang telah dialami saat membaca bersama si kecil dengan cara yang menyenangkan.

HORE... KITA BERHASIL BERTUALANG !

Suatu hari saya mengajaknya ke taman, di mana ada burung-burung di sana. Gadis kecil di sisi saya (saat itu masih 3,5 th) bertanya-tanya di mana bisa mencari makan burung, seperti biji-biji jagung. Kami tidak memelihara burung, tidak pernah memberi makan burung dan di taman itu tidak ada yang sedang memberi makan burung. Saya tahu dia melakukannya berkat buku-buku yang pernah kami baca. Akhirnya kami berkeliling mencari penjual biji jagung.

Di suatu masjid, ketika saya sedang sholat, gadis kecil ini sibuk masuk lemari. Saya pikir mau bersembunyi. Ternyata di dalamnya ada buku-buku anak, dan dia begitu sibuk membongkar-bongkar buku.

Menumbuhkan perasaan cintanya terhadap buku dan bacaan rasanya jauh lebih nikmat. Petualangan yang menyenangkan sering kali ingin kita ulang bukan? Saya rasa ini bisa dijadikan pegangan, apakah momen anak membaca, baik didampingi atau tidak, ingin dia ulang kembali. Serta apakah ada 'sesuatu' yang anak bawa setelah membaca, entah dia ingin meniru tindakan,atau ingin bercita-cita sama seperti seorang tokoh, diterapkannya setelah itu. Sesuatu yang ajaib yang telah menempel di kepalanya, dan ingin diulang, itulah tanda petualangan lewat membaca berhasil :)

Karena menumbuhkan budaya baca tidak akan pernah cukup sekali tindakan.
Dengan adanya aplikasi Let's Read, semoga minat baca anak-anak semakin meningkat. Saya pun masih punya banyak PR kok selaku orang tua, dan bersama Let's Read kini makin termotivasi.

Terima kasih Let's Read.

***
=====================
Let’s Read :
Web : bit.ly/webletsread
Aplikasi : http://bit.ly/downloadLR2
Instagram : http://www.instagram.com/letsread.indonesia

Sumber dan Bahan Bacaan :
Bertualang : https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/bertualang
Minat Baca Indonesia : https://ekbis.sindonews.com/berita/1444945/33/tingkat-baca-indonesia-masih-rendah-sri-mulyani-gencarkan-literasi 
Meraih minat baca anak : pengalaman pribadi.


34 Comments

  1. aplikasi Let's Read ini selain bisa meningkatkan minat anak pada membaca juga membuat anak mendapatkan banyak manfaat lainnya

    ReplyDelete
  2. Dengan Let's Read bisa bertualang seara digital di masa pandemi seperti ini pastinya menyenangkan sekali buat anak-anak ya. Cara bertualang kekinian.

    ReplyDelete
  3. Bener2.. dengan baca buku kita terhundar dr omelan malas belajar.. hahaha.. tapi kalau skrg lewat HP bisa diomelin, main hp mulu.. -_-

    Lets rrad nih bagus ya programnya. Anak2ku anal visual semua. Pasti menarik nih kalau nyoba berpetualang dengan lets read.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, solusinya buku-buku di lets read ini bisa dicetak untuk dibaca, jadi nggak bisa hemat baterai hp :)

      Delete
  4. seru banget sih ini aplikasi let's readnya. jadi anak2 ga bosan juga yaa membacanya. keren nih, aku mau coba kasih ke anak2ku ah

    ReplyDelete
  5. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan meski di rumah aja seperti sekarang ya mbak. Anak-anak jadi tetap bisa belajar dan bermain dengan aplikasi Let's Read ini.

    ReplyDelete
  6. Membaca jadi menyenangkan dengan aplikasi Let's Read ini ya, apalagi ada 49 bahasa termasuk bahasa daerah. Dengan multibahasa seperti ini, anak jadi bisa sekaligus belajar bahasa. Keren!

    ReplyDelete
  7. Dengan aplikasi Let's Read ini anak2 jadi lebih suka membaca karena disajikan secara virtual dan bergambar.
    Jadinya kegiatan membaca terasa lebih menyenangkan.

    ReplyDelete
  8. Oke, lets read bikin penasaran pastinya. Coba ah aku kenalin juga ke anak-anak karena emang anak-anak terbiasa baca buku sebelum tidur dan dengarkan dongeng lewat speaker.Mungkin dengan membaca virtual begini membuat anak-anak semakin tinggi minat bacanya ya mbak

    ReplyDelete
  9. Asyik ya mba...jadi anak2 bisa memanfaatkan smartphone mereka dengan maksimal, nggak melulu buat main game

    ReplyDelete
  10. Sipp, aplikasi Let's read bisa menjadi alternatif efektif utk anak-anak agar gemar membaca tanpa harus "perang" karena bisa dilakukan dr gadget.

    ReplyDelete
  11. Wah bisa banget ya anak anak belajar lewat aplikasi let's read ini. Mau coba juga deh sama adek di rumah

    ReplyDelete
  12. Ternyata aplikasi Let's Read ini ada bahasa daerahnya ya. Lumayan banyak juga ada 49 bahasa daerah. Sepertinya harus download nih, anakku suka banget baca buku sebelum tidur

    ReplyDelete
    Replies
    1. Termasuk bahasa lokal & daerah. Nggak semuanya bahasa daerah Bun:)

      Delete
  13. Buku itu jendela dunia. Memang siy mbak, dengan buku anak saya sejak kecil sudah mengenal belahan dunia di bagian sana², jadi punya banyak mimpi kepengen lihat gurun dan salju.

    Btw, seru ternyata aplikasi let's read ini yaaaa

    ReplyDelete
  14. Seru dan edukatif nih aplikasinya. Bisa hemat jajan buku juga ya klo baca via aplikasi spt ini

    ReplyDelete
  15. Seru dan edukatif nih aplikasinya. Bisa hemat jajan buku juga ya klo baca via aplikasi spt ini

    ReplyDelete
  16. this application is so cool and I always enjoy great books that will add up your knowledge and adventure

    ReplyDelete
  17. Lupa terus euy mau download ini. Padahal pica udah bosen sm buku di rumah. Edikatif banget aplikasinya.

    ReplyDelete
  18. Aku juga suka lo pakai aplikasi ini membacakan cerita kepada anakku seru banget sampai anakku bisa menceritakan kembali

    ReplyDelete
  19. Tosss...
    Aku juga pakw lets read lho mbak...
    Buku2nya banyak dan beragam

    ReplyDelete
  20. Keren banget, Let's Read tersedia berbagai bahasa.
    Jadi anak-anak kalau mau belajar bahasa inggris, dikasih buku yang ringan sebagai awalan memahami kalimat simple yaa..
    Suka bangeett...sama aplikasi Let's Read.

    ReplyDelete
  21. kalau petualangan yang satu ini memang tidak akan ada habisnya dan bisa dilakukan kapan saja ya mba. AKu juga mau aaah cek

    ReplyDelete
  22. Kecil banget ini 2.9MB meski hp dengan kapasitas kecil tetep bisa instal ya. Aku miris sih dengan minat baca masyarakat indonesia skrg

    ReplyDelete
  23. Seneng bangetttt kalo kegiatan baca bisa jadi interaktif dan menyenangkan giniii. Kita sebagai orang tua atau pendamping anak pun juga jadi ikut excited buat bacain.

    ReplyDelete
  24. Anak-anak saya nih pada demen bertualang. Ini kalau mereka tahu yang namanya aplikasi Let's Read. Pasti pada mau rebutan baca ceritanya di aplikasi ini.

    ReplyDelete
  25. anak saya juga suka baca di lets read mba, pilihan bahasanya banyak, saya pernah baca yang bahasa sunda juga ada

    ReplyDelete
  26. Wah anakku suka banget kalau dibacain cerita nih. Bukunya udah diulang2 sampai sobek2. Boleh juga nih kapan2 nyobain Let´s Read biar ada cerita2 baru lagi.

    ReplyDelete
  27. Memang seru baca buku Lets Read pilihannya banyak, ceritanya menarik apalagi ilustrasinya ya

    ReplyDelete
  28. Aku udh lama install let's read juga mba. Anak2 dari bayi aku biasain untuk dibacain cerita sebelum tidur, sampe skr. Makanya walopun si Kaka udh bisa baca, ttp aja dia slalu minta dibacain buku sblm tidur. Metodenya ganti2 sih, kadang pake let's read , kdg pake buku fisik juga.

    Aku bersyukur mereka jd suka baca Krn dibiasain dari bayi. Buatku, buku itu lebih dari jendela dunia :). Akupun suka buku dari kecil Krn dibiasain papa. Makanya cara yg dipake papa dulu, aku terapin ke anak2 juga

    ReplyDelete
  29. Bener banget nih, buku adalah jendela dunia, dan tentunya jendela imajinasi juga buat anak kecil.

    ReplyDelete

Hai, bila tidak memiliki link blog, bisa menggunakan link media sosial untuk berkomentar. Terima kasih.